tribun jambi
JAMBI, KOMPAS.com - Cerita kendaraan menabrak harimau yang melintas jalan di Sumatera ternyata masih ada. Buktinya, Heri warga Sungai Manggis, Muara Emat, Batang Merangin, Jambi mengalaminya.
Bahkan Heri harus mendapat perawatan dokter di puskesmas Tamiai karena luka di kepala, pinggang serta kaki setelah sepeda motornya menabrak seekor harimau yang berkeliaran, akhir Juli.
Heri awalnya mengendarai sepeda motor dari arah Muara Emat menuju Sungai Manggis malam itu. Namun tiba-tiba Heri dikejutkan dengan munculnya seekor harimau besar di sisi jalan raya.
"Saya benar-benar terkejut. Harimau tersebut ukurannya sangat besar. Harimau itu langsung mendekat dan berusaha mendorong motor saya. Sehingga kami sama-sama terjatuh. Untungnya harimau itu langsung masuk ke hutan," ujar Heri, ditulis tribun jambi, Selasa (3/8/2010).
Menurut Heri, sekitar pukul 20.00 WIB, ada warga yang juga mengaku sempat melihat harimau tersebut di sekitar lokasi kejadian. "Satu hari setelah terjadinya kecelakaan tersebut, harimau itu diduga juga masih ada di sana," katanya.
Setelah kejadian yang nyaris merenggut nyawanya itu, ia tidak berani lagi melintas di jalan tersebut pada malam hari.
"Ketakutan yang saya alami malam itu, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Harimau berkeliaran di perkampungan, sudah seperti kambing saja," ungkap Heri.
"Untungnya harimau tersebut tidak langsung ngamuk, karena sama-sama terkejut dan akhirnya melarikan diri. Kalau sempat harimau tersebut ngamuk, tentunya akan sangat membahayakan," katanya. (*)
Sumber : http://regional.kompas.com/read/2010/08/04/12300691/Motor.Tabrak.Harimau..Heri.Terjungkal
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
---------------------
"Anggaran yang tersedia untuk kegiatan konservasi di kawasan hutan sangat minim yakni hanya 4 dolar AS per hektar. Sangat jauh ketimbang Malaysia 20 dolar AS per hektar.Padahal, konservasi harimau dan satwa dilindungi lainnya butuh dana besar. Idealnya 18 dolar AS per hektar bisa tersedia untuk kegiatan konservasi di 26 juta hektar kawasan hutan lindung dan konservasi.Karena dana minim itu, pemerintah ajak swasta untuk sisihkan dana CSR-nya untuk kegiatan konservasi itu. Apalagi total dana CSR perusahaan di Indonesia sampai Rp20 triliun, kalau Rp1 triliun saja untuk konservasi itu sangat membantu," papar Darori, Dirjen PHKA Kemenhut, usai Lokakarya Penggalangan Sumberdaya untuk Pelaksana Rencana Nasional Pemulihan Harimau Sumatera, pada Selasa, 17 Januari 2012.
-----------------------------------------
Photo : "Wild Sumatran tiger" by Michael Lowe, 2006, Wikimedia Commons.
--------------
-------
-----------------------------------------
Photo : "Wild Sumatran tiger" by Michael Lowe, 2006, Wikimedia Commons.
--------------
-------
No comments:
Post a Comment