17.8.10
Harimau Hutan Siong Bunuh Dua Anjing Warga
[Tabanan.Peristiwa] 04.08.2010 22:51
Harimau Hutan Siong Bunuh Dua Anjing Warga
BeritaBali.com,Tabanan, Warga Dusun Siong, Desa Lumbung Kauh, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan was-was setelah seekor binatang buas (diduga harimau) yang berada di hutan Siong menyerang dan membunuh dua ekor anjing warga setempat. Kejadian yang berlangsung sekitar pukul 11.00 Wita, Rabu (4/8) itu pun kemudian dilaporkan ke Polisi.
Informasi yang berhasil dihimpun beritabali.com di sekitar lokasi kejadian menyebutkan, sekitar pukul 11.00 warga melihat dua ekor anjing kampung milik warga setempat berlarian ke dalam hutan. Anjing tersebut seperti mengejar sesuatu sembari menggonggong.
Tak berselang lama, suara dua anjing tersebut hilang bagai ditelan bumi. Warga pun curiga, dan melakukan pencarian.
Setelah didekati ke lokasi ternyata kondisi dua ekor anjing itu sudah mati dengan luka bekas gigitan binatang buas. Kejadian itu kemudian dilaporkan kepada kelihan dusun setempat I Ketut Suliadi.
Karena merasa khawatir ada serangan terhadap hewan piaraan warga lainya maupun menyerang penduduk, maka Suliadi melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Selemdeg Barat.
Beberapa warga setempat mengatakan, beberapa tahun lalu pihak KSDA (Konservasi Sumber Daya Alam) sempat melepas beberapa anak harimau ke dalam hutan.
Tujuannya untuk selain untuk melestarikan harimau-harimau itu, juga untuk menjaga kelesarian hutan tersebut dari jarahan tangan-tangan jahil.
“Mungkin sekarang harimau yang dulunya masih kecil-kecil itu sekarang sudah dewasa dan buas,” jelas salah satu warga setempat.
Kapolsek Selemadeg Barat AKP Nyoman Suarnata seijin Kapolres Tabanan AKBP AA Made Sudana membenarkan pihaknya menerima laporan dari warga Dusun Siong yang menyatakan dua anjing warga setempat mati diserang binatang buas.
Pihaknya hanya bisa menghimbau kepada masyarakat agar tidak gegabah memasuki hutan Siong pasca kejadian itu.
“Kami juga masih berkoordinasi dengan pihak KSDA terkait kejadian tersebut, untuk melakukan langkah antisipasi, ” jelas mantan Kapolsek Kota Gianyar ini. (nod)
Sumber : http://www.beritabali.com/index.php?reg=dps&kat=ekbis&s=news&id=201008040007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
---------------------
"Anggaran yang tersedia untuk kegiatan konservasi di kawasan hutan sangat minim yakni hanya 4 dolar AS per hektar. Sangat jauh ketimbang Malaysia 20 dolar AS per hektar.Padahal, konservasi harimau dan satwa dilindungi lainnya butuh dana besar. Idealnya 18 dolar AS per hektar bisa tersedia untuk kegiatan konservasi di 26 juta hektar kawasan hutan lindung dan konservasi.Karena dana minim itu, pemerintah ajak swasta untuk sisihkan dana CSR-nya untuk kegiatan konservasi itu. Apalagi total dana CSR perusahaan di Indonesia sampai Rp20 triliun, kalau Rp1 triliun saja untuk konservasi itu sangat membantu," papar Darori, Dirjen PHKA Kemenhut, usai Lokakarya Penggalangan Sumberdaya untuk Pelaksana Rencana Nasional Pemulihan Harimau Sumatera, pada Selasa, 17 Januari 2012.
-----------------------------------------
Photo : "Wild Sumatran tiger" by Michael Lowe, 2006, Wikimedia Commons.
--------------
-------
-----------------------------------------
Photo : "Wild Sumatran tiger" by Michael Lowe, 2006, Wikimedia Commons.
--------------
-------
No comments:
Post a Comment