28.7.11
Harimau Mati Terekam Dalam Video Bukti Perusakan Hutan
Jakarta, 25 Juli 2011: Greenpeace hari ini meluncurkan video bukti perusakan hutan terbaru, yang juga merekam peristiwa mengenaskan harimau yang mati secara perlahan.
Harimau itu mati di kawasan di Riau, Indonesia, dimana hutan dihancurkan oleh Asia Pulp and Paper (1). Perusakan hutan Indonesia oleh APP telah berkali-kali diungkap kepada publik, termasuk untuk digunakan sebagai kemasan dimana konsumennya antara lain adalah Hasbro, Mattel dan Disney.
Habitat Harimau Sumatra dihancurkan, memaksa harimau semakin terpinggirkan dan semakin dekat dengan kehidupan manusia, dimana banyak terdapat jebakan-jebakan babi hutan. Tiap tahunnya, sekitar 160.000 hektar hutan alam dihancurkan oleh beberapa perusahaan minyak kelapa sawit dan pulp and paper di Riau. Selain harimau, video bukti terbaru ini juga memperlihatkan kawasan besar hutan yang terus dirusak.
Video yang diambil awal bulan ini memperlihatkan seekor Harimau Sumatra, yang kini tinggal berjumlah 400 di alam bebas, terperangkap di jebakan babi hutan. Menurut Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), harimau jantan itu mati akibat terluka. Tim penyelamat membius harimau yang diperkirakan berusia satu setengah tahun itu, dengan harapan mereka bisa mencoba membebaskan harimau itu dari jebakan, tetapi hewan malang itu
mati di hadapan tim penyelamat sebelum upaya itu berlangsung.
Bustar Maitar, Kepala Kampanye Penyelamatan Hutan Indonesia Greenpeace mengatakan:
“Video menyedihkan ini memperlihatkan harga yang harus dibayar oleh kehidupan liar untuk perusakan hutan. “Jika saja APP tidak merusak hutan Indonesia untuk dibuat kertas dan kemasan, Harimau Sumatra yang terancam punah itu tidak akan mendekati kehidupan
manusia, dan kecil kemungkinan mereka bisa terkena jebakan seperti ini.”
Bukti ini diperkirakan akan menambah tekanan kepada badan sertifikasi hutan terbesar dunia, the Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC). PEFC memberi sertifikat ‘lestari’ kepada produk-produk kertas di seluruh dunia, tetapi oleh banyak pihak berulang kali dikritik karena hubungan mereka dengan APP. Mengherankan produk yang mengandung kayu dari kawasan harimau mati ini bisa mendapat persetujuan dari PEFC.
Bulan lalu, para peneliti Greenpeace menggunakan tes forensik yang mengungkap mainan seperti Barbie dan Transformer menggunakan kemasan yang berasal dari perusakan hutan di Indonesia. Penelitian ini juga menggunakan paduan investigasi lapangan, pemetaan data dan penelusuran sertifikat perusahaan untuk memastikan bahwa mainan Mattel, Hasbro dan Disney kerap dikemas oleh kemasan produk APP.
Laju perusakan hutan Indonesia adalah yang tercepat di dunia. Pemerintah Indonesia memperkirakan bahwa lebih dari satu juta hektar hutan hujan di Indonesia dihancurkan setiap tahunnya.
Kontak:
Bustar Maitar, Jurukampanye Hutan Greenpeace, tel: +62 813 4466 6135
Hikmat Soeriatanuwijaya, Jurukampanye Media Greenpeace, tel: +62 811 1805394
Catatan untuk Editor:
(1) http://image.greenpeace.or.id/peta-hutan/PTAraraAbadi_tigertrapped.png
(2) http://youtu.be/zaIlz-COOq0
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
---------------------
"Anggaran yang tersedia untuk kegiatan konservasi di kawasan hutan sangat minim yakni hanya 4 dolar AS per hektar. Sangat jauh ketimbang Malaysia 20 dolar AS per hektar.Padahal, konservasi harimau dan satwa dilindungi lainnya butuh dana besar. Idealnya 18 dolar AS per hektar bisa tersedia untuk kegiatan konservasi di 26 juta hektar kawasan hutan lindung dan konservasi.Karena dana minim itu, pemerintah ajak swasta untuk sisihkan dana CSR-nya untuk kegiatan konservasi itu. Apalagi total dana CSR perusahaan di Indonesia sampai Rp20 triliun, kalau Rp1 triliun saja untuk konservasi itu sangat membantu," papar Darori, Dirjen PHKA Kemenhut, usai Lokakarya Penggalangan Sumberdaya untuk Pelaksana Rencana Nasional Pemulihan Harimau Sumatera, pada Selasa, 17 Januari 2012.
-----------------------------------------
Photo : "Wild Sumatran tiger" by Michael Lowe, 2006, Wikimedia Commons.
--------------
-------
-----------------------------------------
Photo : "Wild Sumatran tiger" by Michael Lowe, 2006, Wikimedia Commons.
--------------
-------
No comments:
Post a Comment