Targetnya Desa Muara Emat
Menurut informasi dari petugas Pelestarian Harimau Sumatera (PHS) yang sedang berada di lapangan, ditemukan beberapa orang pemburu yang berasal dari Sungai Manau dan, Jangkat, Perentak, Kabupaten Merangin, sedang mengincar harimau di Muara Emat.
"Ya, malam tadi beberapa pemburu dari Jangkat berada di kawasan Muara Emat. Diduga kedatangan mereka untuk mengincar harimau sumatera yang berkeliaran di sekitar pemukiman warga," ujar seorang petugas yang enggan namanya disebutkan.
Kedatangan pemburu tersebut, tidak berhasil menemukan sasaran mereka, karena posisi harimau sudah jauh meninggalkan pemukiman. "Untungnya harimau berjarak 14 Km dari Muara Emat, sehingga luput dari sasaran perburuan. Selain itu petugas juga berperan aktif untuk mengusir para pemburu gelap tersebut," ujarnya.
Selain itu juga sekitar awal bulan Februari hingga Maret setidaknya ada tiga rombongan pemburu yang mencoba masuk kawasan Muara Emat untuk memburu harimau. "Mereka merupakan sindikat yang berasal dari Siulak, Perentak dan Tapan," tambahnya.
Saat ditanya petugas, kelompok tersebut mengaku berasal dari Perbakin, padahal mereka adalah pemburu liar. "Untungnya petugas berhasil mengusir mereka dari kawasan tersebut, sehingga mereka tidak sempat melakukan aksi perburuannya,'' sumber itu menjelaskan.
Pemburu harimau tambahnya, sering menggunakan komplik untuk kepentingan pribadinya. "Untuk melindungi harimau, tim PHS sedang melakukan pendekatan dengan masyarakat agar masyarakat proaktif dalam membrantas pemburu liar yang memanfaatkan satwa langka untuk mata pencahariannya,''imbuhnya.
Pada waktu yang sama petugas juga menemukan seekor harimau yang sudah terkena jerat yang pasang pemburu didaerah jangkat. "Untungnya harimau tersebut berhasil lepas sendiri," tuturnya lagi.
Sementara seorang warga juga mengaku pernah bertemu dengan pemburu di Muara Emat dua hari yang lalu. "Saya bertemu dengan empat orang pemburu di hutan. Mereka membawa senjata rakitan untuk menembak buruannya," jelas seorang warga.
Pemburu tersebut jelasnya, sempat berkeliaran dikawasan muara emat selama tiga hari. "Diantara mereka ada yang membawa mobil dan menyamar sebagai petani, namun mereka terlihat jelas membawa senjata," tambahnya.
Sementara Ketua RT I, Dusun Bedeng Dua Belas, Desa Muara Emat, Kecamatan Batang Merangin, Hermanto ketika dihubungi Tribun via telepon mengaku sedang mengadakan perundingan bersama dengan warga lainnya untuk mengatasi teror harimau.
"Kami sedang melakukan perundingan untuk menentukan langkah selanjutnya. Namun yang jelas kami juga mengecam keberadaan pemburu liar di wilayah kami," tegas Hermanto.
Dari pantaun Tribun, kasus harimau di Kerinci terus menjadi topik pembicaraan warga. Bahkan warga menilai Pemkab tidak memperhatikan keluhan yang dialami warga. (eja)
http://www.tribunjambi.com/read/artikel/670
Kamis, 22 April 2010 | 09:32 WIB
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Edi Yanuar
SUNGAIPENUH, TRIBUN - Berkeliarannya Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumaterae) di kawasan pemukiman penduduk di Desa Muara Emat, Kecamatan Batang Merangin, Kerinci, memancing kehadiran sejumlah pemburu satwa langka ke kawasan tersebut. Ini, mengancam keselamatan harimau.
No comments:
Post a Comment