4.2.10
Aksi Nyata Umat Islam Terhadap Perubahan Iklim Konferensi pertama umat Islam tentang perubahan iklim di Bogor, Jawa Barat Bogor akan didaulat sebagai
Jakarta, 26 Januari 2010
Perubahan iklim sudah menjadi tantangan semua ummat manusia, dan karenanya menjadi tanggungjawab semua orang untuk bertindak dan melakukan aksi dalam menanggulanginya, tidak terkecuali Umat Islam. Sekitar 150 orang ahli lingkungan, ilmuwan dan ulama dari 30 negara berpenduduk muslim seperti, Uni Amirat Arab, Brunai Darussalam, Malaysia, India, Afrika, Saudi Arabia, Iran, Kuwait, Mesir, Inggris dan Indonesia akan hadir dalam konferensi tentang aksi umat Islam untuk menghadapi tantangan perubahan iklim.
Konferensi yang diselenggarakan berkat kerjasama beberapa lembaga swadaya masyarakat seperti Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama (NU), Majelis Ulama Indonesia, Yayasan KEHATI dan Conservation International (CI) Indonesia dengan didukung oleh Kementrian Kehutanan, Kementrian Lingkungan Hidup, Pemerintah Kota Bogor, Kementrian Agama, dan Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) ini rencananya akan diadakan di Bogor, Jawa Barat, pada tgl.1-2 Maret 2010.Acara ini juga mendapat dukungan dari Earth Mate Dialog Centre (EMDC) yang berbasis di London, Inggris.
Konferensi ini merupakan agenda lanjutan dari deklarasi Muslim Seven Year Action Plan for Climate Change (M7YAP) atau "Rencana Tujuh Tahun Aksi Muslim untuk Perubahan Iklim" yang dideklarasikan di Istambul, Turki, awal Juni 2009. Pertemuan ini juga akan membentuk Asosiasi Masyarakat Muslim untuk Aksi Perubahan Iklim (Muslim Association for Climate Change Action-MACCA) , yang diharapkan akan menjadi organisasi payung yang akan memandu kegiatan dan mengimplementasikan rencana aksi tujuh tahun tsb pada berbagai negara dan masyarakat muslim di dunia..
"Kami menyambut baik dan akan melayani tamu dari negara-negara dan masyarakat muslim internasional ini di Kota Bogor dengan sebaik-baiknya. Terlebih Kota Bogor telah aktif sebagai salah satu kota yang menginginkan kotanya tetap lestari dan terhindar dari dampak perubahan iklim," ujar Drs Diani Budiarto, Walikota Bogor. Menurut rencana, dalam pertemuan internasional di Bogor itu pula, Kota Bogor akan dideklarasikan sebagai 'Green City' atau "Al Khaer City", yang perkembangannya akan dikawal melalui Program MACCA untuk tujuh tahun kedepan.
Yayasan KEHATI didaulat sebagai pihak penyelenggara utama konferensi ini di Indonesia, dengan dukungan para pihak dari LSM maupun instansi Pemerintah." Pertemuan ini sangat penting didukung, mengingat Indonesia termasuk negara berpenduduk muslim yang sangat rentan terhadap perubahan iklim. Umat Islam di Indonesia perlu terlibat secara pro-aktif, bukan saja karena ingin mengurangi dampak negatif perubahan iklim, tapi secara spiritual juga menganggap ini bagian dari tugas kekhalifahan dalam memelihara kehidupan di bumi," ujar Ismid Hadad, Ketua Dewan Pembina Yayasan KEHATI yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Pengarah konferensi internasional di Bogor itu nanti.
Dr. Jatna Supriatna, Regional Vice President Conservation International (CI) Indonesia menambahkan, bahwa organisasinya sangat peduli dengan perubahan iklim, dan karena itu ikut aktif dalam kegiatan penyadaran serta mobilisasi aksi diberbagai lini kehidupan, termasuk bersama umat Islam yang dapat menjadi kunci penting keberhasilan penanggulangan perubahan iklim di Indonesia maupun juga di semua pelosok dunia
Sebagaimana diketahui, Presiden SBY sudah mencanangkan tekad Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumahkacanya sampai 26% dalam satu dekade kedepan, separuhnya akan dilakukan melalui (sekitar 14%) melalui rehabilitasi kondisi hutan tropis di Indonesia, antara lain dengan penanaman kembali (reboisasi), restorasi ekosistem, mencegah kebakaran hutan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan sangat mendukung segala upaya untuk perbaikan lingkungan, begitu juga Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muh. Hatta yang sangat antusias dan mendukung penuh upaya Bogor untuk didaulat sebagai Green City. Langkah dan dukungan ini diharapkan akan lebih mendorong kebijakan pembangunan berkelanjutan di kota Bogor agar selalu didasari pada upaya perbaikan sosial dan lingkungan.
Konferensi ini akan membahas berbagai cara-cara praktis dan program inovatif hasil pemikiran umat Islam dalam penanggulangan dampak lingkungan dan perubahan iklim, yang diharapkan akan memperoleh dukungan dan partisipasi dari semua pihak, sehingga menjadi efektif dan menghasilkan suatu aksi nyata bagi umat Islam di Indonesia dan di seluruh dunia, agar mampu berperan lebih aktif dan menjadi khalifah dalam memegang amanatNYA menjaga bumi ini.
Keterangan lebih lanjut, hubungi:
Dr Fauzi Masud
Kantor Kementrian Kehutanan
Phone:+628121105319
Email: afmsd@yahoo.com
Indra Roesli
Kantor Walikota Bogor
Phone:+620856914623 49
Email: indra_ roesli@yahoo.com
Fachruddin Mangunjaya
Conservation International Indonesia
Phone: +628129733393
Email: fmangunjaya@conservation.org
Diah R.Sulistiowati
Yayasan KEHATI
Phone +628128078472
Email: sulis@kehati.or.id
Catatan untuk Editor
Muslim 7 Year Action Plan for Climate Change Action (MACCA) adalah merupakan dokumen rencana aksi dunia muslim dalam menanggulangi perubahan iklim yang inisiasinya digalang dari organisasi non pemerintah (NGO). Pertama kali mengadakan Workshop di Kuwait City pada bulan Oktober 2008 yang dihadiri oleh 20 pemuka lingkungan dari berbagai Negara muslim. Ringkasan dokumen tersebut dapat dilihat disini: http://www.undp. org/sealthedeal/ docs/Muslim- Summary-Final- SW-20-10- 09.pdf. Setelah dideklarasikan di Istanbul (Juni 2009), dokumen ini di umumkan ke seluruh dunia dalam Acara the Windsor Celebration (www.windsor2009.org) bersama dengan agama-agama lain di seluruh Dunia yang dihadiri oleh HRH Prince Philip dan Sekjen PBB Ban Ki-Moon pada 4 November 2009.
Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) yang didirikan tanggal 12 Januari 1994 oleh Prof. Emil Salim dkk, merupakan sebuah lembaga penyandang dana nirlaba dan mandiri yang bertujuan memberi dukungan sumber daya dan memfasilitasi berbagai aktifitas pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati di Indonesia secara berkelanjutan. Yayasan KEHATI terus mempertahankan reputasinya sebagai lembaga penghimpun sekaligus penyalur sumberdaya yang memainkan peranan kunci dalam mobilisasi bantuan dana, keahlian, fasilitas dan layanan yang diperlukan untuk mendukung berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian serta pemanfaatan kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia secara berkelanjutan. Informasi lebih lanjut kunjungi www.kehati.or.id
Conservation International (CI) adalah organisasi non-profit internasional yang menerapkan inovasi dalam bidang ilmu pengetahuan murni, ekonomi, kebijakan dan partisipasi masyarakat untuk melindungi wilayah wilayah dengan keanekaragaman hayati tinggi di dunia dan menunjukkan manusia dapat hidup harmoni dengan alam. CI berdiri pada tahun 1987 dan bekerja di lebih dari 40 negara. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi www.conservation.org
Sumber : [INCL Indonesia] Indonesian Nature Conservation newsLetter 13-05b
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
---------------------
"Anggaran yang tersedia untuk kegiatan konservasi di kawasan hutan sangat minim yakni hanya 4 dolar AS per hektar. Sangat jauh ketimbang Malaysia 20 dolar AS per hektar.Padahal, konservasi harimau dan satwa dilindungi lainnya butuh dana besar. Idealnya 18 dolar AS per hektar bisa tersedia untuk kegiatan konservasi di 26 juta hektar kawasan hutan lindung dan konservasi.Karena dana minim itu, pemerintah ajak swasta untuk sisihkan dana CSR-nya untuk kegiatan konservasi itu. Apalagi total dana CSR perusahaan di Indonesia sampai Rp20 triliun, kalau Rp1 triliun saja untuk konservasi itu sangat membantu," papar Darori, Dirjen PHKA Kemenhut, usai Lokakarya Penggalangan Sumberdaya untuk Pelaksana Rencana Nasional Pemulihan Harimau Sumatera, pada Selasa, 17 Januari 2012.
-----------------------------------------
Photo : "Wild Sumatran tiger" by Michael Lowe, 2006, Wikimedia Commons.
--------------
-------
-----------------------------------------
Photo : "Wild Sumatran tiger" by Michael Lowe, 2006, Wikimedia Commons.
--------------
-------
" Getting a long with TIGER "© Erni Suyanti Musabine
A sumatran tiger in the South Bengkulu (June - July 2010)
A sumatran tiger in the South Bengkulu (June - July 2010)
No comments:
Post a Comment