10.6.09
Kalla Janji Atasi Korupsi dan Konflik Harimau
Minggu, 22 Maret 2009 | 13:46 WIB | Posts by: Sugeng Wibowo
JAMBI | SURYA Online - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Muhammad Jusuf Kalla menjanjikan penyelesaian konflik harimau dan manusia yang sering terjadi di Jambi akhir-akhir ini. Hal tersebut menjawab pertanyaan simpatisan Partai Golkar yang hadir dalam kampanye di lapangan parkir Lapangan Tri Lomba Juang KONI di jalan Halim Perdana Kusuma No. 54, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Minggu (22/3).
“Jangan sampai harimau itu marah karena habitat hidupnya rusak. Karena itu, jangan bakar hutan. Laporkan ke petugas jika ada yang bakar hutan. Saya akan minta Departemen Kehutanan untuk mengatasi gangguan harimau tersebut,” kata Kalla di depan ribuan pendukung Golkar. Pertanyaan tentang konflik harimau diajukan peserta kampanye saat berdialog yang sering dilakukan Kalla di depan massa selama kampanye.
Kalla juga menegaskan komitmennya untuk membangun pemerintahan yang bebas korupsi jika ia terpilih menjadi Presiden RI. Ia juga menjanjikan pemerintahan yang akan bekerja lebih baik dan lebih cepat.
“Saya berjanji di hadapan Anda semua ini jika saya menjadi Presiden RI, selain akan bekerja lebih cepat dan lebih baik, saya akan berantas korupsi supaya pemerintahan bersih,” tandas Kalla.
Menurut Kalla, ia juga akan segera membangun sejumlah infrastruktur yang masih kurang seperti jembatan, pendidikan, jalan, pelabuhan, dan lainnya. Termasuk infrastruktur di Provinsi Jambi.
“Jangan dibiarkan rakyat tidak diberikan pilihan-pilihan untuk kemajuan dan kesejahteraannya. Jangan hanya membuat batu bata dengan kayu bakar, kasih pilihan membakarnya dengan batubara atau briket. Berikan pilihan rakyat jangan memberikan yang itu-itu saja,” pinta Kalla kepada caleg Partai Golkar jika terpilih nanti. suhartono/kcm
Sumber : http://www.surya.co.id
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
---------------------
"Anggaran yang tersedia untuk kegiatan konservasi di kawasan hutan sangat minim yakni hanya 4 dolar AS per hektar. Sangat jauh ketimbang Malaysia 20 dolar AS per hektar.Padahal, konservasi harimau dan satwa dilindungi lainnya butuh dana besar. Idealnya 18 dolar AS per hektar bisa tersedia untuk kegiatan konservasi di 26 juta hektar kawasan hutan lindung dan konservasi.Karena dana minim itu, pemerintah ajak swasta untuk sisihkan dana CSR-nya untuk kegiatan konservasi itu. Apalagi total dana CSR perusahaan di Indonesia sampai Rp20 triliun, kalau Rp1 triliun saja untuk konservasi itu sangat membantu," papar Darori, Dirjen PHKA Kemenhut, usai Lokakarya Penggalangan Sumberdaya untuk Pelaksana Rencana Nasional Pemulihan Harimau Sumatera, pada Selasa, 17 Januari 2012.
-----------------------------------------
Photo : "Wild Sumatran tiger" by Michael Lowe, 2006, Wikimedia Commons.
--------------
-------
-----------------------------------------
Photo : "Wild Sumatran tiger" by Michael Lowe, 2006, Wikimedia Commons.
--------------
-------
No comments:
Post a Comment