Sent from my BlackBerry® powered by
Sumber : http://www.mediaindonesia.com/read/2009/06/06/77574/60/9/Harimau_Sumatra_Jadi_Icon_SITF_20097.6.09
Harimau Sumatra Jadi Icon SITF 2009
PADANG--MI: Gambar Harimau Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) ditetapkan sebagai icon kegiatan promosi wisata pada "Sumatera International Travel Fair" (SITF) 2009 yang akan berlangsung 5 hingga 8 Juni 2009 di Padang.
SITF 2009 akan diikuti sejumlah pelaku bisnis dunia wisata bersama beberapa pemerintah daerah di Pulau Sumatera yang akan menggelar promosi wisata yang ada di daerahnya masing-masing.
Menurut dia, digunakannya gambar harimau Sumatera sebagai icon SITF 2009 juga atas dasar hasil survei yang dilakukan panitia atas sejumlah gambar flora dan fauna khas di Pulau Sumatera, kata Ketua Pelaksanaan SITF 2009, Maulana Yusran, di Padang, Senin(1/6)..
Terkait kegiatan SITF 2009, Maulana menyebutkan, selain peserta dari Pulau Sumatera juga ikut dalam promosi ini peserta dari Malaysia, Swiss, Bali, Amerika Serikat dan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI.
Peserta asing dalam promosi itu antara lain, maskapai penerbangan Malaysia "Firefly", Tourism Malaysia, El John dan J.W Marriot, tambahnya.
SITF 2009 adalah yang ke empat kali digelar, setelah sebelumnya tiap tahun dilaksanakan sejak 2006.
Ia menyebutkan, SITF merupakan salah satu jalan yang ditempuh pada pelaku bisnis dunia wisata dan pemerintah daerah untuk mempromosikan Pulau Sumatera sebagai destinasi (daerah kunjungan wisata) unggulan di Indonesia dan dunia.
Dalam bisnis wisata, Sumatera memiliki keunggulan spesifik yakni dari sisi alam, flora dan fauna yang sulit ditandingi daerah lain di Indonesia, kata Yusran.
Menurut dia, cikal bakal SITF berawal pada tahun 1996 saat dilaksanakan "Northern Sumatera International Tourism Show" di Medan, Brastagi dan Prapat, Sumatera Utara yang dihadiri ratusan delegasi dari Sumatera bagian utara dan pembeli dari luar negeri.
Dari kegiatan tersebut, terbentuk kesepakatan untuk mempromosikan destinasi bersama dalam konsep satu Pulau Sumatera yang dilandasi kenyataan bahwa pulau ini lebih dikenal dari pada nama-nama provinsinya. (Ant/OL-03)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
---------------------
"Anggaran yang tersedia untuk kegiatan konservasi di kawasan hutan sangat minim yakni hanya 4 dolar AS per hektar. Sangat jauh ketimbang Malaysia 20 dolar AS per hektar.Padahal, konservasi harimau dan satwa dilindungi lainnya butuh dana besar. Idealnya 18 dolar AS per hektar bisa tersedia untuk kegiatan konservasi di 26 juta hektar kawasan hutan lindung dan konservasi.Karena dana minim itu, pemerintah ajak swasta untuk sisihkan dana CSR-nya untuk kegiatan konservasi itu. Apalagi total dana CSR perusahaan di Indonesia sampai Rp20 triliun, kalau Rp1 triliun saja untuk konservasi itu sangat membantu," papar Darori, Dirjen PHKA Kemenhut, usai Lokakarya Penggalangan Sumberdaya untuk Pelaksana Rencana Nasional Pemulihan Harimau Sumatera, pada Selasa, 17 Januari 2012.
-----------------------------------------
Photo : "Wild Sumatran tiger" by Michael Lowe, 2006, Wikimedia Commons.
--------------
-------
-----------------------------------------
Photo : "Wild Sumatran tiger" by Michael Lowe, 2006, Wikimedia Commons.
--------------
-------
No comments:
Post a Comment