HarimauSetue, JAMBI
– Salah satu ekor anak harimau temuan warga Sungai
Gelam dikabarkan telah meninggal tadi malam setelah mendapatkan perawatan kesehatan
ekstra tenaga medis oleh Drh. Melly di Kebun Binatang Taman Rimbo, Jambi.
“Anak harimau yang satu ekor itu ,“Eci” meninggal semalam,
kondisinya kemarin lemah dan sangat kritis ," kata Kepala
Seksi III Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi Nurazman di Jambi
via SMS, Rabu (5/9).
Menurutnya, kemarin (4/9) kondisi anak harimau
sudah sangat kritis, suhu tubuhnya semakin menurun.
Penyebab kematian adalah hypothermia dan dehidrasi. Ada sedikit perlakuan aneh sewaktu kedua anak harimau “eci
dan lala” digabungkan pada sore hari kemarin, lala menggigit eci dan seperti
menolak kalau didekati.
Ke-dua
anak harimau rawa tersebut ditemukan dalam kondisi tidak berdaya di tengah
jalan, sekitar
40 km dari Desa Ladang Panjang, oleh
empat orang warga Pancoran, Kecamatan Sungai Gelam,
Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, pada Minggu pagi (2/9). Ke-empat orang tersebut adalah; Udin, Doni, Lihin, Simin.
Sebelumnya pada Minggu
siang (2/9), general check-up
dilakukan oleh Drh. Melly di Taman Rimbo, Kebun Binatang Jambi. Hasil pengecekan menunjukkan kondisi ke-dua
ekor anak harimau yang diperkirakan berumur 2 bulan dan berat sekitar 2-3 kg tersebut
mengalami dehidrasi. Diduga anak harimau
ini tidak makan dan minum dalam beberapa hari. Salah satunya “eci” malah mengalami penurunan
suhu badan (Hypotermia), pernafasan berat, perut kembung dan dehidrasi. Kondisi seekor lagi “lala” lumayan baik,
kondisi suhu badan cukup normal, tetapi mengalami kembung dan dehidrasi,
Sementara pengobatan yang dilakukan adalah menyuntikkan infus ke tubuh ke dua
anak harimau tersebut. Diberi
pencahayaan lampu untuk menghangatkan tubuhnya, dan diberi susu SGM untuk bayi
0-6 bulan.
“Untuk
lala ada perkembangan yang cukup berarti, mau makan dan minum susu dan sudah
kelihatan kalau didekati mulutnya menggeram.
Suhu tubuhnya, dari awal ditemukan sampai dengan sekarang dalam keadaan
normal. Kita berharap Lala bisa bertahan
hidup dan kita upayakan semaksimal mungkin,” kata Nurazman yang juga berprofesi sebagai Coordinator Wildlife Crime and
Conflict Responsive Team (WCCRT) dan
anggota aktif Forum HarimauKita, pada Rabu pagi (5/9) via milist Forum
HarimauKita.
No comments:
Post a Comment