17.8.10
Penakik Getah Tewas Diterkam Harimau
10 Agustus 2010
BAGANSIAPI-API (RP) - Penakik getah bernama Amat Rafi (18) warga dusun Wonorejo, RT 10/RW 05, Kepenghuluan Jumrah, Kecamatan Rimbamelintang, Kabupaten Rohil, Senin (9/8) tewas setelah diterkam harimau.
Hingga kemarin, harimau yang panjangnya sekitar 1,5 meter diperkirakan masih berkeliaran di areal kebun karet yang berada di daerah Sarangolang, Kecamatan Rimbamelintang.
Kapolres Rohil, AKBP Bambang Sudarmadji melalui Kapolsek Rimbamelintang, Ipda Ermanto yang dihubungi Riau Pos, Senin (9/8) di Bagansiapi-api, membenarkan adanya seorang warga yang tewas diterkam harimau. ‘’Kita mendapatkan informasi ada warga yang tewas diterkam harimau dari masyarakat. Informasi itu, kita terima pukul 13.30 WIB. Saya bersama anggota langsung meluncur ke lokasi kejadian. Setelah di lokasi, ternyata kejadian itu memang benar adanya,’’ kata Ermanto.
Sementara, keterangan yang dihimpun Riau Pos di lapangan, sekitar pukul 09.00 WIB, Amat Rafi bersama ibunya Suratmi (50), melakukan aktivitasnya seperti biasa yakni menakik atau menderes karet di daerah Sarangolang, Kecamatan Rimbamelitang.
Di tengah melakukan kegiatannya menderes karet, harimau muncul. Dengan langkah yang nyaris tidak terdengar, harimau tersebut langsung menerkam Amat Rafi. Kendati berupaya melawan, namun semuanya sia-sia. Korban meninggal dunia dengan lengan tangan kanannya habis dimakan harimau.
‘’Cuma lengan kanannya yang habis. Sedangkan tubuh dan organ lainnya masih lengkap,’’ kata Ermanto.(sah)
Sumber : http://www.riaupos.info/new/otonomi.php?act=full&id=1515&kat=1
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
---------------------
"Anggaran yang tersedia untuk kegiatan konservasi di kawasan hutan sangat minim yakni hanya 4 dolar AS per hektar. Sangat jauh ketimbang Malaysia 20 dolar AS per hektar.Padahal, konservasi harimau dan satwa dilindungi lainnya butuh dana besar. Idealnya 18 dolar AS per hektar bisa tersedia untuk kegiatan konservasi di 26 juta hektar kawasan hutan lindung dan konservasi.Karena dana minim itu, pemerintah ajak swasta untuk sisihkan dana CSR-nya untuk kegiatan konservasi itu. Apalagi total dana CSR perusahaan di Indonesia sampai Rp20 triliun, kalau Rp1 triliun saja untuk konservasi itu sangat membantu," papar Darori, Dirjen PHKA Kemenhut, usai Lokakarya Penggalangan Sumberdaya untuk Pelaksana Rencana Nasional Pemulihan Harimau Sumatera, pada Selasa, 17 Januari 2012.
-----------------------------------------
Photo : "Wild Sumatran tiger" by Michael Lowe, 2006, Wikimedia Commons.
--------------
-------
-----------------------------------------
Photo : "Wild Sumatran tiger" by Michael Lowe, 2006, Wikimedia Commons.
--------------
-------
No comments:
Post a Comment