12.6.10
Konservasi Genetik, Harimau diberi KTP (Kartu Tanda Pengenal)
Sabtu, 12 Juni 2010 | 00:56 WIB
LAMPUNG, HK - Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan kucing besar endemik sumatera yang terpopuler dan dilematis terlibat dalam konflik dengan manusia, sampai tragisnya berakibat bagi kematian diantara keduanya. Soliterisme dan sifat elusive-nya mengakibatkan kucing besar ini berada pada status critically endagered species. Sangat mengharukan sekali salah satu berita di Jambi,dimana harimau rawa jantan dewasa berjuang mempertahankan habitatnya dari para pembalak liar dan berusaha memukul mundur para pembalak liar dengan mengeksekusi mereka ditempat.
Para praktisi konservasi harimau sumatera bersama pemerintah dan stakeholder lainnya berusaha memahami secara ilmiah dan intelligent bagaimana harimau di alam dapat bertahan hidup dan beradaptasi dalam isolasi dan himpitan populasi manusia di sepanjang pulau Sumatera. Usaha keras dari rekan-rekan anti perburuan dan perdagangan harimau Sumatera bekerjasama dengan Pemerintah R.I. terus digalakkan guna melestarikan harimau sumatera di hutan tropika Sumatera.
Upaya pelestarian harimau sumatera di alam merupakan prioritas utama, selain pemikiran ex-situ sebagai benteng pertahanan terakhir bagi lansekap species. Metode DNA berbasis genetic fingerprint dari kotoran (faeces) Harimau Sumatera dipercaya dapat menyediakan data akurat mengenai tingkat keragaman genetik dan aliran gen, rasio jenis kelamin dan kesuburan (fekunditas), identifikasi jenis dan individu, deteksi keberadaan, pertumbuhan populasi dan perkiraan kelimpahan, perkiraan kelentingan dan migrasi serta pergerakan konflik harimau-manusia (Tiger Human Conflict).
Menilik berita harimau di india punya KTP (Media indonesia,12/02/2010) sangat menarik. Didukung dengan database central harimau di sepanjang Pulau Sumatera, genetic fingerprint harimau sumatera merupakan opsi menarik selain camera trapping dalam identifikasi individu secara lebih akurat dan teliti dalam pemberian tanda pengenal serta menariknya juga dapat mengidentifikasi harimau tersangka pemakan manusia yang cukup miris dan dilematis. Kapan ya, harimau sumatera di beri Kartu Tanda Pengenal ? (AS)
Notes :
Foto Harimau Sumatera; WCS-IP/TNBBS
Foto Tiger catcher; AP, BKSDA Jambi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
---------------------
"Anggaran yang tersedia untuk kegiatan konservasi di kawasan hutan sangat minim yakni hanya 4 dolar AS per hektar. Sangat jauh ketimbang Malaysia 20 dolar AS per hektar.Padahal, konservasi harimau dan satwa dilindungi lainnya butuh dana besar. Idealnya 18 dolar AS per hektar bisa tersedia untuk kegiatan konservasi di 26 juta hektar kawasan hutan lindung dan konservasi.Karena dana minim itu, pemerintah ajak swasta untuk sisihkan dana CSR-nya untuk kegiatan konservasi itu. Apalagi total dana CSR perusahaan di Indonesia sampai Rp20 triliun, kalau Rp1 triliun saja untuk konservasi itu sangat membantu," papar Darori, Dirjen PHKA Kemenhut, usai Lokakarya Penggalangan Sumberdaya untuk Pelaksana Rencana Nasional Pemulihan Harimau Sumatera, pada Selasa, 17 Januari 2012.
-----------------------------------------
Photo : "Wild Sumatran tiger" by Michael Lowe, 2006, Wikimedia Commons.
--------------
-------
-----------------------------------------
Photo : "Wild Sumatran tiger" by Michael Lowe, 2006, Wikimedia Commons.
--------------
-------
No comments:
Post a Comment