http://www.theworldgeography.com/2012/06/unusual-bridges-for-animals-wildlife.html?m=1 "Kamis siang (6/9), kabut asap masih menyelimuti pantai timur Jambi, akibat kebakaran hutan rawa-gambut penyimpan karbon terbesar di Provinsi Jambi. Tim pemadam kebakaran hutan dari gabungan Balai TN Berbak dan BKSDA Jambi menemukan jejak harimau pada lokasi kebakaran. ", Nurazman, Kepala Sekwil III BKSDA Jambi, pada Kamis (5/9). Para peneliti meyakini, kebakaran hutan sebagai salah satu faktor pemberi kontribusi dalam kepunahan lokal harimau di sepanjang Pulau Sumatera. SocialTwist Tell-a-Friend Bookmark and Share

JOIN SAVE THE TIGERS

17.8.10

Petugas KSDA Tabanan Siaga Pantau Harimau

Selasa, 10 Agustus 2010 17:50 WIB
Petugas KSDA Tabanan Siaga Pantau Harimau Harimau/ilustrasi. (ANTARA/Yudhi Mahatma)
Tabanan (ANTARA News) - Dua orang petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) ditempatkan di sekitar hutan Siong di Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, Bali guna memantau keberadaan harimau yang diduga memangsa ternak dan hewan piaraan warga. "Saya ditugaskan untuk memantau wilayah hutan di Dauh Siong setelah adanya informasi keberadaan harimau di hutan ini," jelas Nyoman Raka anggota KSDA, ditemui wartawan di lokasi, Selasa. Pihak BKSDA Bali wilayah Tabanan memberi tugas kepada dyua orang petugas, yakni I Nyoman Raka dan Made Sudarma guna terus memantau kondisi kedua wilayah yakni di Banjar Dauh Siong dan Banjar Nagasari, Desa Lumbung Kauh, Kecamatan Selemadeg Barat. Petugas BKSDA juga telah melakukan penyisiran di dua lokasi yang diduga sebagai tempat bersembunyi harimau yang telah menerkam dua anjing piaraan dan seekor kambing milik warga setempat. Terkait hal tersebut, mereka juga telah membangun sebuah pondokan khusus yang difungsikan selama pemantauan terhadap hewan buas tersebut yang hingga kini masih berkeliaran di sekitar hutan. Selain itu, Kelian Dinas Banjar Dauh Siong, Ketut Suciadi pada menuturkan bahwa petugas KSDA sudah turun bergerak melakukan penyisiran sejak Minggu (8/8 ) dan Senin (9/8) kemarin. "Beberapa bukti seperti jejak yang diduga harimau di Banjar Dauh Siong juga telah diambil potonya untuk bahan kajian petugas," ujar Suciadi. Kepada wartawan, ia menimpali, "Selain mengambil foto jejak Harimau, di Banjar Dauh Siong juga telah dipasangi ranting kayu sebagai tanda." Menyimggung soal keberadaan harimau di wilayahnya sudah beberapa kali diketahui warga sejauh ini, belum sampai ada yang menjadi korban serangan hewan buas tersebut kecuali hewan ternak dan piaraan warga. "Dari sudut pandang keyakinan warga, kami peracaya Harimau yang sempat dilihat beberapa warga sekitarnya belum lama ini adalah penunggu Pura Pucak Rangda," paparnya. Berdasar data Dinas Kehutanan Pemkab Tabanan, hutan di wilayah Banjar Dauh Siong dan Banjar Nagasri merupakan wilayah resot hutan di bagian barat Tabanan, tepatnya di Kecamatan Selemadeg. "Diperkirakan luasan keseluruhan hutan di wilayah itu mencapai 1860,30 Hektar," sebut I G A Sukariawan salah satu anggota polisi hutan yang bertugas di wilayah tersebut. Dari pengakuan Sukariawan, selama dirinya bertugas di wilayah tersebut belum pernah mengetahui keberadaan harimau yang disebut sebut warga ada di hutan tersebut. "Setahu saya harimau di sini sudah sekitar tahun 1937, sekarang tinggal ada kera dan kijang," ujarnya menambahkan. (ANT/P003) Sumber : http://www.antaranews.com/berita/1281437455/petugas-ksda-tabanan-siaga-pantau-harimau

No comments:



----------------------


Anak Harimau Temuan Warga Jambi, Meninggal dalam Perawatan Esktra
Anak Harimau Temuan Warga Jambi, Meninggal dalam Perawatan Esktra
oleh : Adnun Salampessy, S.hut
06-Sep-2012, 16:30 WIB


KabarIndonesia - Salah satu ekor anak harimau temuan warga Sungai Gelam dikabarkan telah meninggal tadi malam setelah mendapatkan perawatan kesehatan ekstra tenaga medis oleh Drh. Melly di Kebun Binatang Taman Rimbo, Jambi.

"Anak harimau yang satu ...
---------------------
"Anggaran yang tersedia untuk kegiatan konservasi di kawasan hutan sangat minim yakni hanya 4 dolar AS per hektar. Sangat jauh ketimbang Malaysia 20 dolar AS per hektar.Padahal, konservasi harimau dan satwa dilindungi lainnya butuh dana besar. Idealnya 18 dolar AS per hektar bisa tersedia untuk kegiatan konservasi di 26 juta hektar kawasan hutan lindung dan konservasi.Karena dana minim itu, pemerintah ajak swasta untuk sisihkan dana CSR-nya untuk kegiatan konservasi itu. Apalagi total dana CSR perusahaan di Indonesia sampai Rp20 triliun, kalau Rp1 triliun saja untuk konservasi itu sangat membantu," papar Darori, Dirjen PHKA Kemenhut, usai Lokakarya Penggalangan Sumberdaya untuk Pelaksana Rencana Nasional Pemulihan Harimau Sumatera, pada Selasa, 17 Januari 2012.
-----------------------------------------
Photo : "Wild Sumatran tiger" by Michael Lowe, 2006, Wikimedia Commons.
--------------
-------

Taman Nasional yang telah ditetapkan untuk tujuan pelestarian Harimau Sumatera yaitu TN Gunung Leuser, TN Batang Gadis, TN Tesso Nilo, TN Bukit Tigapuluh, TN Berbak, TN Kerinci Seblat, TN Bukit Barisan Selatan dan TN Sembilang,” Bambang ISmubagio Kasubdit Lintas Wilayah mewakili Direktur Penataan Ruang Wilayah I Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Bahal Edison Naiborhu dalam Lokakarya Nasional Konservasi Harimau Sumatera, di Jakarta (20/1).
http://lh6.ggpht.com/_XKARcM3ATN8/TGn8vFSUxjI/AAAAAAAAAj8/4ECr_YUvgHY/38117_1349260094037_1307373613_30818566_7883008_n.jpg
" Getting a long with TIGER "© Erni Suyanti Musabine

A sumatran tiger in the South Bengkulu (June - July 2010)