http://www.theworldgeography.com/2012/06/unusual-bridges-for-animals-wildlife.html?m=1 "Kamis siang (6/9), kabut asap masih menyelimuti pantai timur Jambi, akibat kebakaran hutan rawa-gambut penyimpan karbon terbesar di Provinsi Jambi. Tim pemadam kebakaran hutan dari gabungan Balai TN Berbak dan BKSDA Jambi menemukan jejak harimau pada lokasi kebakaran. ", Nurazman, Kepala Sekwil III BKSDA Jambi, pada Kamis (5/9). Para peneliti meyakini, kebakaran hutan sebagai salah satu faktor pemberi kontribusi dalam kepunahan lokal harimau di sepanjang Pulau Sumatera. SocialTwist Tell-a-Friend Bookmark and Share

JOIN SAVE THE TIGERS

18.8.10

Harimau di Wonogiri Tak Ganggu Warga

Selasa, 9 Pebruari 2010 14:07 WIB
(ANTARA News) - Harimau Jawa (Panthera tigris sundaica) yang diduga masih ada di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, tidak mengganggu warga sekitar. "Harimau tersebut sudah jarang ditemukan, tetapi dari hasil keterangan warga di sekitar hutan Wonogiri masih ada," kata Asisten Perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wilayah Purwantoro, Kabupaten Wonogiri, Roby R., di Wonogiri, Selasa. Ia mengatakan, binatang itu tidak mengganggu kehidupan warga sekitar sehingga mereka tidak memburunya. Kawasan hutan di bawah Perhutani BKPH Purwantoro seluas sekitar 4.800 hektare meliputi Kecamatan Kismantoro, Purwantoro, Slogoimo, dan Jatiroto. Ia mengatakan, wilayah itu diantaranya berupa hutan lindung yang memungkinan masih sebagai tempat tinggal harimau. Laporan rutin setiap tiga bulan oleh petugas Perhutani setempat, katanya, tidak pernah menyebutkan adanya harimau Jawa. "Petugas kami di lapangan hanya melaporkan hewan yang sering ditemui di hutan Wonogiri antara lain kera, kijang, ayam hutan, dan burung betet. Tetapi mereka tidak pernah menemui harimau," katanya. Ia mengatakan, warga sekitar pertapaan Girimanik Desa Kitren, Kecamatan Slogoimo sering melihat harimau. "Harimau itu turun jika ada warga yang membuat api unggun di kawasan itu," katanya lalu mengatakan binatang itu tidak menggangu warga sehingga warga tidak memburunya. Asper BKPH Wonogiri, Budi Rusmanto, menjelaskan, petugas di lapangan tidak pernah melaporkan temuan harimau Jawa karena mereka tidak pernah melihat secara langsung jenis binatang itu. Tetapi, katanya, pada Tahun 2009, petugas mendapat informasi dari warga tentang seekor harimau relatif besar yang melintasi jalan di kawasan hutan setempat yang mereka sebut sebagai Alas Kethu, Kabupaten Wonogiri. "Warga tidak tahu apakah itu harimau tutul atau Jawa yang dikabarkan hampir punah itu," katanya. Ia menyatakan memperkirakan bahwa harimau Jawa yang cirinya antara lain garis bulu warna kuning hitam itu masih ada di kawasan itu meskipun sulit ditemukan. Sejumlah warga sekitar Gunung Kotak, Kabupaten Wonogiri, menduga harimau Jawa masih ada di kawasan perbatasan antara Wonogiri dengan Ponogoro, Jawa Timur itu. Seorang warga RT 04/RW 05 Dukuh Growong, Desa Ngroto, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri, Pomo (55), mengaku, pernah melihat bekas telapak kaki harimau sebesar tangannya yang diduga jenis harimau Jawa. Warga setempat menyebut harimau Jawa sebagai "macan gembong". Informasi tentang kepunahan harimau Jawa memang nampaknya masih simpang siur. Penelusuran di internet tentang kepunahan harimau Jawa antara lain pada era 1980-an. Masyarakat setempat, katanya, hingga saat ini masih yakin bahwa jenis harimau Jawa itu masih ada di wilayahnya
Sumber : http://www.antaranews.com/berita/1265699222/harimau-di-wonogiri-tak-ganggu-warga Artikel terkait : 1. Jejak dan Ciri Harimau Jawa 2. Misteri Keberadaan Harimau Jawa 3. Harimau Jawa masih Tersisa di Gg.Kidul

No comments:



----------------------


Anak Harimau Temuan Warga Jambi, Meninggal dalam Perawatan Esktra
Anak Harimau Temuan Warga Jambi, Meninggal dalam Perawatan Esktra
oleh : Adnun Salampessy, S.hut
06-Sep-2012, 16:30 WIB


KabarIndonesia - Salah satu ekor anak harimau temuan warga Sungai Gelam dikabarkan telah meninggal tadi malam setelah mendapatkan perawatan kesehatan ekstra tenaga medis oleh Drh. Melly di Kebun Binatang Taman Rimbo, Jambi.

"Anak harimau yang satu ...
---------------------
"Anggaran yang tersedia untuk kegiatan konservasi di kawasan hutan sangat minim yakni hanya 4 dolar AS per hektar. Sangat jauh ketimbang Malaysia 20 dolar AS per hektar.Padahal, konservasi harimau dan satwa dilindungi lainnya butuh dana besar. Idealnya 18 dolar AS per hektar bisa tersedia untuk kegiatan konservasi di 26 juta hektar kawasan hutan lindung dan konservasi.Karena dana minim itu, pemerintah ajak swasta untuk sisihkan dana CSR-nya untuk kegiatan konservasi itu. Apalagi total dana CSR perusahaan di Indonesia sampai Rp20 triliun, kalau Rp1 triliun saja untuk konservasi itu sangat membantu," papar Darori, Dirjen PHKA Kemenhut, usai Lokakarya Penggalangan Sumberdaya untuk Pelaksana Rencana Nasional Pemulihan Harimau Sumatera, pada Selasa, 17 Januari 2012.
-----------------------------------------
Photo : "Wild Sumatran tiger" by Michael Lowe, 2006, Wikimedia Commons.
--------------
-------

Taman Nasional yang telah ditetapkan untuk tujuan pelestarian Harimau Sumatera yaitu TN Gunung Leuser, TN Batang Gadis, TN Tesso Nilo, TN Bukit Tigapuluh, TN Berbak, TN Kerinci Seblat, TN Bukit Barisan Selatan dan TN Sembilang,” Bambang ISmubagio Kasubdit Lintas Wilayah mewakili Direktur Penataan Ruang Wilayah I Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Bahal Edison Naiborhu dalam Lokakarya Nasional Konservasi Harimau Sumatera, di Jakarta (20/1).
http://lh6.ggpht.com/_XKARcM3ATN8/TGn8vFSUxjI/AAAAAAAAAj8/4ECr_YUvgHY/38117_1349260094037_1307373613_30818566_7883008_n.jpg
" Getting a long with TIGER "© Erni Suyanti Musabine

A sumatran tiger in the South Bengkulu (June - July 2010)